Thursday, April 17, 2008

Confession of an Accountant

Idealisme cenderung kalah saat melawan kenyataan di lapangan. Sebagai satu – satunya akuntan (calon) di asrama putra etos Bandung ketika diserahi amanah menjadi kadiv ekonomi yang pertama terasa adalah semangat menggebu untuk melakukan perubahan. Maklum selama ini system keuangan asrama sangatlah amatir, karena selalu dikelola oleh orang non ekonomi.

Sebuah rencanapun dibuat agar keuangan asrama lebih professional dan akuntabel. Teriakan idealisme berhasil membuat banyak perubahan signifikan dalam keuangan, tapi itu semua mendapat tantangan hebat dari keadaan seluruh stockholders asrama. Semua perubahan memang terjadi, namun itu mengambang di permukaan dan mengambang selama beberapa periode yang pendek.

Prinsip utama dalam internal control yang diketahui pasti oleh semua akuntan (bahkan oleh seorang calon sekalipun) banyak kulanggar. Seharusnya, dalam control keuangan tidak boleh hanya satu orang mengelola dan mengontrol keuangan, segregation of duty, prinsip pertama. Dan pelanggaran pertama pula yang kulakukan dengan mengurusi segalanya sendiri, sesuatu yang kusesali di kemudian hari. Prinsip selanjutnya, hanya orang – orang tertentu yang memiliki akses terhadap uang. Anak sd pun tahu bahwa orang – orang tertentu artinya lebih dari satu orang tapi juga tidak semua orang dan kulanggar hal tersebut dengan menjadi satu – satunya orang yang memiliki akses terhadap hal tersebut. Tapi prinsip terpenting dari seorang akuntan yang buruk selalu kulaksanakan, memastikan bahwa semua laporan keuangan balance. Hanya balance.

Ketika kejenuhan dan berbagai masalah lain sebagi seorang manusia datang, resesi keuangan asramapun tiba. Maslah yang sangat pelik dan harus kuselesaikan tanpa berlari menghindari. Hal yang bisa kulakukan adalah meminta bantuan sebanyak mungkin dari orang – orang yang kupercayai (prinsip orang tidak baik) dan kembali meminta idealisme agar berteriak lebih kencang. Karena idealisme pertama diawal terbukti telah kalah melawan kenyataan.

Berbagai startegi baru terinspirasi dari para dosen dikelas telah kususun untuk mengatasi krisis keuangan ini. Dan semangat coba dibangun (langkah pertamanya adalah pengakuan ini). Sebuah idealisme baru telah lahir, tapi masih belum mampu untuk teriak hanya menangis yang baru ia bisa. Hope idealism shout once again and give me power to being a betterman. Amiin.

17april08

Buschen

Shock Therapy

Terkejut!,,

Blessing in disguise,,

Terkejut bukan hal yang baik buat kesehatan. Tak percaya? Tanya ke kakek yang punya gangguan jantung. Tapi, kejutan juga jadi hal yang dinanti – nati oleh sebagian orang. Kiper sekelas Peter Cech senang dengan kejutan berupa tendangan keras dari penyerang lawan dari luar kotak penalty, hal itu mengasah skill refleksnya, hal yang sama juga membuat ribuan penonton di seluruh dunia membantu mengurangi CO2 dunia dengan menahan nafas selama beberapa detik. Kejutan juga jadi hal yang paling ditunggu oleh orang yang merayakan ulang tahun sendirian. Orang yang sekarat justru membutuhkan kejutan sama seperti orang yang cegukan. Kejutan memang berkah terselubung.

***

Hari ini cukup banyak kejutan terjadi dan hamper semuanya gak menyenangkan. Yang terparah adalah nilai UTS pengakun 2, terkejut, kecewa, lesu. Sial! Padahal berani menggagdaikan mata kuliah lain asal jangan mata kuliah akun gak dapat nilai C. Damned for all assumption at mid term exam! Kejutan lain, ternyata saldo BNI dinilai Rp. 0 dan gagallah semua rencana keuangan yang memang telah kritis untuk hari ini. Mode hidup hemat bakal terus aktif sampai minggu depan.

Yang agak lucu, terkejut waktu menginjak seekor anak kucing. Karena malam ini gelap terus jalanan agak menurun, entah mengapa bukannya jalan biasa tapi malah loncat dan anak kucing yang lagi sial itu juga ikut – ikutan loncat dan jadilah kakiku mendarat mulus diatas perutnya. Kaget.

***

Terapi kejut lain dengan terapi – terapi lainnya yang biasa. Yang ini, entah mengapa disebut terapi padahal membuat jangungmu berdegup kencang, darah berdesir, otak sulit berpikir dan semua efek kenaikan adrenalin di darah lainnya yang tidak selalu menyenagkan.

Shock Therapy,,Olahraga Jantung!

15april08

Buschen

Football

. . .

Lapangan semakin langka,

Sepak bola hanya untuk orang kaya,

Nonton dibikin susah,

Mainpun kini susah,

Mau bagaimana bangsa ini

. . .

**

Cuma segitu lirik yang kutangkap dari pengamen bersuara sumbang di damri dari jatinangor menuju dipati ukur. Dalam keadaan setengah sadar antara terjaga dan terlelap, mata setengah terbuka, otakpun masih nge-boot, lirik tersebut terus terngiang di kepalaku. Bahkan dengan keadaan otak loading 50%, segala yang berhubungan dengan berlari, mengoper dan menendang bola langsung terproses dengan baik.

Mungkin si akang pengamen bukan pemain bola bahkan jarang sekali bermain bola, terlihat dari penampilannya yang jauh dari kesan sportsman atau karena ia terlalu sibuk berdendang demi recehan, tapi beliau tetap peduli dengan kondisi sepakbola negeri ini. Terbukti dengan lagunya yang kutahu pasti karangan sendiri karena nada, lirik dan nyanyinya yang benar – benar parah. Tapi walau begitu ia tetap kuberi respect karena hanya itu yang kupunya receh terakhirku terlalu saying untuk kulepas.

***

Nyanyian si akang benar – benar kurasakan saat ini. Jika dulu waktu masih sd main bola bisa lapang pinggir rumah gratisan, yang sekarang telah berubah menjadi rumah tetangga, kini tiap maen futsal harus bayar minimal 10 ribu karena susah nyari lapang yang gratisan. Sialnya, lebih banyak kekalahan daripada kejayaan yang diterima tim yang kubela.

Bersama Galia PAS rekornya 18 – 4 dibantai anak – anak padang. Teringat istilah temen – temen sma kalau ngeliat tim yang dibobol terus, ‘ pembataian PKI’ karena kita benar – benar dibantai tanpa perlawanan Cuma bisa pasrah. Dengan Etos Bandung sedikit dibawahnya, 14 – 4 dipermak Galia PAS, kekecewaan mendalam tanpa kambing hitam. Bersama akun ’07 dihajar mene ’04 7 – 3, permainan terburukku plus hinaan dari anak – anak mene ’07. Membela Ibonk cs dihantam anak Makassar 10 – 6 bonus cedera anckle kiri yang menyakitkan dan absen di Olimpiade Ekonomi. Bersama Fusec Cuma main 5 menit ketika kalah terhormat 5 – 2 dari kebangsaan.

Tapi, tak semua berujung kalah pula, ada tiga pertandingan dimana kami meraih poin. Pertama menahan imbang akun ’05 di ajang AIS dan masuk salah satu scoresheet dengan gol yang cantik pula. Lalu menang 4 – 2 waktu main buat Fusec dan yang terbaik menggulung Aksara 6 – 3 di Salman Futsal Cup, permainan terbaikku dengan 1 gol 2 assists.

Hope glory still beside me!

***

Saat ini sepakbola memang telah berubah menjadi hiburan yang mahal bagi rakyat miskin yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia ini. Sebagai tontonan, harga tiket masuk stadion Siliwangi tiap Persib tanding terus menanjak, siaran liga Inggris di monopoli, dan siaran liga – liga besar eropa lainnya makin berkurang jam tayangnya. Padahal di tengah keruwetan kehidupan sinetron sepakbola adalah ajang pelampiasan terbaik.

Bibit – bibit keci mulaim menghilang dari jalanan, tidak seperti Brazil yang makin banyak bintang asal jalanan, karena lapangan tela berubah menjadi perumahan tipe 21 dan pabrik – pabrik tapi tunawisma tidak menunjukan akan berkurang dan pertumbuhan ekonomi yang diklaim pemerintah ngajakin harga – harga ikut tumbuh lebih pesat. Sudah sulit menemukan sesuatu yang dapat dibanggakan bangsa ini.

***

Masa kecilku ternyata patut disukuri, karena maish bisa merasakan senangnya main bola di sebelah rumah dan selalu menang pertandingan 17 Agustusan, masih bisa nonton Indonesia ngebantai Malaysia, Singapura, Myanmar dan Vietnam walau tetap kalah lawan Tahiland. Something hard to find right now.

14april08

Buschen

Rejected

“ hidup penuh perjuangan dan penderitaan.” (Begz Boys)

Terlalu banyak penolakan terjadi,,

I lived among rejected people,,

And I am part of them by default,,

Iam failedman, aren’t i?,,

Whatever, the show still go on,,

Whether rejected or accepted,,

**

Apakah penolakan berarti kegagalan? Tampaknya iya, J.K Rowling baru sukses setelah naskah Harry Potternya diterima penerbit, sebelum itu ketika ia selalu ditolak penerbit, hidupnya sungguh melarat. Disekitarku banyak orang ditolak, ditolak ngelamar kerja, ditolak nembak cewek, ditolak diterbitin karyanya dan masih banyak lagi penolakan lainnya. Banyak yang masih bisa bangkit setelah ditolak banyak juga yang menolak untuk terus berjuang dan melampiaskan keinginan untuk bisa menolak juga dengan mereject seluruh tawaran transfer pemain ketika maen football manajer (setidaknya mereka juga bisa menjadi pelaku bukan Cuma jadi korban penolakan).

Ekspresi Andi tak bisa dilukiskan antara puas, marah, kecewa dan senang ketika menolak pelamar beastudi etos yang gak lulus seleksi administrasi. Ilham ‘Omz Vikers’ lain lagi, ngakunya bobotoh hooligan, anak metal tapi tetep pengen nangis waktu ditolak nembak cewek yang sama tiga kali. Mungkin hidupnya bu dokter Gezy lebih mendekati “perfect accepted”, sekolah dari sd sampe sma selalu diterima sekolah favorit, kuliah diterima di kedokteran, penyiar kondang, duta ASEAN, kuliah di luar negeri. Shit! Whatafuckeinperfectlife. And all I can do just adorer her.

***

Banyak penolakan, banyak pula yang diterima dan lebih banyak yang gak berani coba, that’s my life. Diterima kuliah di akun unpad lewat spmb, kata temen – temen ‘biasa ah buat boss’ , walaupun gak sedikitpun belajar buat spmb dan it’s so lucky, I think. Diterima jadi pengurus ISEG di divisi paling diminati walau motivation letter ancur – ancuran dan wawancara penuh humor. Tapi ditolak masuk BEM padahal gak merasa ada yang salah di tiap tahap seleksi, pasti gara – gara orang yang ngewawancara gak becus. Ditolak diterbitin PR, Kompas, Sindo padahal cerpennya dipuji banyak orang. Yang paling mengesalkan gak pernah berani nembak si neng, gak berani ngirimin cerpen ke lomba, gak berani ngirim tts yang terisi penuh, gak berani terus terang kalau gak suka sama seseorang, gak berani terus debat lawan anak teknik sipil dan puluhan gak berani lainnya.

***

Ditolak kalau terlalu serius, diterima walau terlalu nyantai dan gak tau kenapa gak berani coba. Tapi ditolak, diterima atau gak berani coba, tak peduli! Hidup tetap indah kalau pengen jadi indah. Kecuali kata begz boys di atas, “ hidup ini penuh perjuangan dan penderitaan.”

13april08

Buschen

Friday, April 11, 2008

how i thru d nite???

how i thru d nite???

most of them without close my eyes.....

you know asian imsomniac??

that is a disseas that you can't sleep because you wanna watch every football match which held in europe...

especially on weekend n midweek from august to july....

hahahaha

i got that insane...

Wednesday, April 9, 2008

Annoying Alarm

Produsen jam alarm dan jam wekker mungkin mengutukl orang yang berinovasi untuk menanamkan fitur pengganggu tidur ini di setiap hand phone saat ini. Dengan kecanggihan teknologi, yang saat ini sudah dianggap biasa, bunyi alarm tersebut bukan hanya Tit . . . Tit . . .Tit atau berdering tak karuan , tapi sudah dapat menyanyikan lagu favorit kita atau paling tidak bunyi – bunyi polyphonic yang lebih baik daripada Tit . . .Tit . . .Tit dan dering tak karuan. Mode snooze juga membuat alarm dapat berhenti selama beberapa saat sebelum berbunyi lagi, toleransi bagi mereka yang masih ingin terus bermimpi, suatu pengertian yang tidak diberi oleh jam alarm dan wekker.

***

Jika para produsen jam mengutuk ilmuwan di R&D vendor HP karena omzet menurun, aku ingin mengutuk seseorang yang tidur diatasku dan selalu menyalakan alarm pada pukul 3 pagi dan tak pernah terbangun oleh bunyinya yang memekakan telinga orang lain, bukan telinganya. Lebih sialnya mode snoozenya terus berbunyi sampai pukul 5, waktu dimana ia bangun dan sholat subuh kesiangan sendiri.

Setiap dini hari lagu yang sama selalu berkumandang dari HP terkutuknya, sebenarnya kau pernah suka lagu tersebut, sebelum ia gunakan sebagai bunyi sialan tersebut yang terus berbunyi selang 10 menit selama 2 jam waktu puncak tidur. Jika ingin bangu pukul 5, kenapa men-set alarm pukul 3 dan mengganggu orang lain? Anak tak berotak!

***

Alarm sialan itu masih akan mengganggu tidurku,, bloody alarm,,damnedalarm!!

10april08

Buschen

Menembus Batas

Teman – temanku bilang,,

Menembus hujan

(hujan – hujanan),,

Adalah, menembus batas,,

Semakin deras hujan,,

Semakin besar nyali,,

Dan tingkat kenekatanmu,,

Dan tingkat kegilaanmu,,

Batas sebenarnya adalah,,

Kesabaran,,

Semakin deras, semakin tak penting tujuan,,

Kau tembus batas tersebut,,

Kau gila,,

Simply minded,,

As simple as that,,

***

Teman – temanku mungkin memang gila, keluar kelas saat bubaran sekolah di sore hari mereka senang melihat mendung di langit. Semakin deras hujan, makin semangat mereka bermain sepakbola. Batas yang mereka tembus tidak main – main, 2 minggu menjelang ujian nasional, resiko patah tulang akibat jatuh karena lapang yang licin, kemungkinan bronchitis karena semua pemain perokok berat, mereka tak peduli. Luapkan kekesalan belajar dengan menendang, tak bisa menendang bola, tendang lawanmu. Satu harapan mereka yang tak pernah terkabul, bermain sepak bola saat badai.

***

Dua kali aku menjadi gila karena menembus batas tersebut. Sekali ketika menantang hujan deras dengan anging kencang pukul 11 malam hanya untuk membeli kartu perdana baru untuk HP-ku. Sekali yang lain karena aku malas mandi.

Jarak 10 Km antara asrama dengan rumah kutempuh saat hujan sangat deras. Daripada memilih untuk berteduh sambil menikmati segelas kopi dan sebatang rokok di kios, aku memilih ngebut menembus hujan karena dua hari aku tak mandi ditambah pagi tadi aku baru bertanding futsal dan tetap belum tersentu air dan sabun.

Sebuah pilihan buruk ternyata dan memang membuat gila. I’m insane. Ditengah jalan motorku mulai tak enak dibawa kencang, terpaksa aku membawa dengan kecepatan sepeda padahal hujan makin ganas, kemungkinan mogok cukup tinggi, belum lagi jari – jariku kelu, kram, dan itu cukup menyakitkan ketika harus menarik gas. Tapi, kegilaanlah yang membawaku kembali pulang setelah 2 minggu menghilang.

Break your boundaries!

“ Menembus batas. “ – Begz Boys.

5april08

buschen