Friday, September 19, 2008

Mencari Ide dan kreativitas

Produksi karya Indonesia khusunya karya tulis dan buku sangatlah kecil. Sangat disayangkan padahal negeri ini memiliki banyak seniman dan penulis bagus, namun hal tersebut tidak dibarengi oleh jumlah penerbit yang mencukupi. Kondisi ekonomi yang masih jauh dari stabil membuat kondisi penerbitan Indonesia semakin terpuruk. Biaya bahan baku untuk mencetak suatu karya sangatlah tinggi, harga kertas, tinta, mesin cetak dan perawatannya, distribusi dan berbagai biaya lainnya. Tingginya biaya produksi membuat penulis menadapat apresiasi dan insentif yang kurang baik dari penerbit.

Kurang baiknya iklim penerbitan Indonesia juga berdampak kepada para penulis itu sendiri. Regenerasi penulis Indonesia masih jauh dari ideal. Beberapa penerbit telah membuat banyak terobosan untuk kembali membangkitkan dunia penulisan Indonesia. Untuk regenerasi penulis penerbit Mizan mempunyai lini KKPK (kecil-kecil punya karya) terobosan tersebut sangat bagus, membuat anak-anak kecil menjadi lebih giat untuk membuat karya. Ketika dibiasakan dari kecil suatu saat nanti adik-adik kita tersebut tentunya akan mempunyai karya yang lebih baik dan lebih banyak lagi secara kuantitas tentunya. Forum Lingkar Pena sebagai komunitas bagi para penulis juga mempunyai efek yang sangat bagus, sebuah komunitas akan menjadi stimulus yang bagus bagi para penulis pemula untuk terus berkarya. Saat ini bahkan forum lingkar pena telah menjadi penerbit sendiri, Lingkar Pena Publishing House.

Banyak juga penulis yang memilih untuk mengapresiasikan karyanya di web. Saat ini banyak milis-milis sastra yang menyediakan ruang bagi siapa saja untuk berbagi karyanya. Balum lagi blog-blog pribadi yang menjadi ajang untuk mengaktualisasikan diri dengan cara membuat sebuah karya walau mungkin itu hanya lah kisah hidup pribadi. Dengan penyampaian yang baik, kisah hidup pribadi takkan kalah dari kisah fiksi, toh kisah fiksi pun kebanyakan idenya berasal dari kehidupan nyata.


Masalah penulis

Selain masalah eksternal para penulis diatas, biasanya masalah datang dari dalam diri sang penulis. Kabanyakan penulis pemula, tak jarang penulis berpengalaman pun, sering merasakan momen ketika kehilangan ide, beberapa masalah lainnya yang setipe adalah kesulitan merangkai kata.

Mungkin seorang penulis merasa kahilangan ide ketika ia jenuh menulis atau mungkin karena ia terlalu banyak memikirkan apa yang harus ditulis. Banyak penulis yang lebih berpengalaman menyarankan untuk jangan pernah berpikr tentang tulisan kita. Menulis adalah masalah hati, kita seharusnya menulis apa yang ingin kita tulis, tanpa paksaan. Kita tak memerlukan pressure untuk menulis dan menulis bukan UTS yang harus dipikirkan baik-baik. Menulislah karena hati kita menginginkannya, tak perlu risau tentang benar salah yang perlu kita lakukan adalah menikmati menulis dan semuanya akan lebih mudah.

Kejenuhan adalah masalah yang lebih sering menimpa penulis yang lebih lama berkecimpung di dunia ini. tapi jenuh lebih mudah disembuhkan. Kejenuhan biasanya terjadi karena terlalu lama di satu titik, terlalu lama dengan hal yang itu-itu saja. Membereskan masalah yang seperti itu sangatlah mudah, ganti suasana, buat sesuatu yang baru, inovasi. Seharusnya seorang penulis tidak boleh stuck di satu titik, tantangan adalah sesuatu yang harus dicari dan ditaklukan. Ketika seseorang terlalu sering menulis artikel dan banyak artikelnya di muat di media massa, ia telah mencapai sebuah kenyamanan. Kenyamanan akan membuat virus kejenuhan manginfeksi dengan cepat, buatlah sebuah tantangan, saatnya menulis fiksi menulis sebuah cerita. Masih banyak tantangan-tantngan lainnya dalam hidup ini termasuk segala hal yang bisa dituliskan.

Hal yang membuat seseorang berhenti menulis, sementara ataupun selamanya, kebanyakan adalah ide. Seseorang akan dengan mudah merasa tak punya idea tau kehabisan ide. Sebenarnya ide selalu tersedia untuk mereka yang berani mencarinya, di kehidupan ini ide tersedia 24/7, 24 jam sehari dan 7 hari seminggu ide berkeliaran bebas menunggu ditangkap dan diolah.

Mencari ide tak perlu susah-susah, hidupmu adalah idemu. Coba bayangkan hal terkecil dari hidupmu seperti teman-temanmu maka tak terhitung ide yang akan memasuki pikiran. Hanya dari satu hal, kita bisa mencari seikitnya ribuan ide dengan beberapa kalimat pendek sebagai permulaan. Apa sih yang biasanya terjadi? Atau bagaimana bisa begitu? Kapan sih biasanya . . . ? itu adalah pertanyaan-pertanyaan kecil untuk menantang ide, ide yang tertantang biasanya akan berkembang dengan sangat cepat, seperti berpangkat eksponensial.

Tak bisa merangkai kata menjadi masalah berikutnya dalam kehidupan menulis. Mengapa sampai tak bisa merangkai kata? Karena kita terpaku pada system dan pola menulis. Terpaku pada sistem artinya terlalu banyak berpikir, padahal seperti yang banyak penulis berpengalaman sarankan di atas, menulis bukan berpikir tapi menulis adalah pekerjaan yang berhubungan dengan hati. Biarkan semua terjadi apa adanya, tulis kata-kata yang terbetrik di pikiran bukan dipikirkan. Pidi Baiq adalah contoh yang menulis dengan senang hati, beliau tak memiliki tata bahasa dalam karyanya, tapi karyanya sangat mengasyikan. Drunken Monster, buku pertama Pidi, berisi catatan hariannya dan ia menuliskannya sesuka hati, tanpa memikirkan tata bahasa. Yang terpenting adalah tulis kata yang mau ditulis.

Mungkin janganlah menulis dengan berpikir, tapi kita tak bisa begitu saja benar-benar tak berpikiran atau berotak kosong. Kita memerlukan pengtahuan dalam menulis, kita perlu tahu apa yang terjadi di dunia ini atau setidaknya kita tahu apa yang terjadi di sekitar kita atau yang terjadi pada diri kita. Semua itu sebagai bahan menulis, ide akan lebih cepat berkembang ketika kita mempunyai pengetahuan. Tak perlu dipikirkan tapi perlunya berpikir untuk menambah pengetahuan, hal terssbut sangat berguna bagi karya kita.

Menulis tak bisa dipisahkan dari kreativitas, dan jalan terbaik meraih kreativitas adalah menjadi kreatif. Menjadi kreatif sangat erat kaitannya dengan ide. Mengembangkan ide mudah dilakukan dengan cara selalu berubah dan tidak berhenti di satu titik. Jangan pernah merasa puas dan selalu menantang kehidupan, ide dan kreativitas akan menghampiri.

010908 Ali buschen



*) dimuat juga di klubmenulispas.wordpress.com